PR Harus Terampil Menulis
“Writing is the number one skill of PR practitioners,” kata Craig Pearce dalam blognya, craigpearce.info. Menulis adalah keterampilan nomor satu bagi praktisi Humas.
Bahkan, “It’s more important than being a nice person. Seriously,” tegasnya. Keterampilan menulis lebih penting ketimbang "orang baik".
"Tidak ada PR tanpa keterampilan menulis," imbuh Todd Hunt.
Public Relations merupakan fungsi manajemen dalam mengelola pesan kepada publik, baik internal maupun eksternal. Seorang PR dituntut tidak hanya harus pandai berkomunikasi secara lisan, tetapi komunikasi dalam bentuk tulisan pun harus dikuasai oleh seorang PR. Tujuannya agar pesan yang disampaikan melalui tulisan dapat diterima publik sesuai dengan apa yang diharapkan, jangan sampai menimbulkan penafsiran yang berbeda. Oleh karena itu, kemampuan menulis bagi seorang itu penting.
Ranah kerja para professional komunikasi kini semakin luas. PR harus mampu memberikan informasi kepada khalayak dan media untuk menciptakan atau menjaga nama baik suatu lembaga. PR yang menjadi ujung tombak suatu lembaga dituntut mampu menyampaikan informasi yang efektif melalui tulisan. Setidaknya dengan bahasa tulisan, distorsi pesan akan dapat diminimalisir.
Kemampuan menulis bagi seorang PR bukan hanya sekadar pelengkap atau formalitas tertentu, melainkan kemampuan yang memang harus dimiliki. Misalnya saja untuk membuat suatu press release, praktisi PR harus mampu menulis dengan baik sehingga pembaca, dalam hal ini pers, mampu memahami maksud pesan yang ingin disampaikan. Malah, sekarang ini beberapa wartawan sudah mulai membuka diri untuk meminta PR menulis news, bukan lagi press release. Dapat dibayangkan bukan, betapa PR juga dituntut untuk menjadi seorang jurnalis. Minimal, jurnalis bagi lembaganya.
PR menuangkan cerita perusahaan melalui tulisan. Mem-branding suatu perusahaan yang PR pegang, tidaklah cukup hanya dilakukan dengan beriklan. PR sangat diandalkan dalam pembuatan profil perusahaan. Seperti yang kita ketahui bersama, profil perusahaan (company profile) merupakan wajah perusahaan. Profil perusahaan merepresentasikan suatu perusahaan. Desain yang menarik dan tulisan yang baik dapat menciptakan reputasi yang baik pula bagi perusahaan. Booklet, flyer, poster, press kit, dan media-media lain yang dijadikan alat komunikasi efektif pula bagi PR dalam menyampaikan informasi, tentu harus dipadankan dengan rangkaian kalimat yang baik untuk menarik perhatian khalayak.
Untuk memperkecil pengeluaran perusahaan, PR harus cerdas dalam menjaga reputasi perusahaan. Salah stau caranya adalah membuat advertorial. Biaya advertorial akan jauh lebih menghemat biaya dibandingkan harus beriklan. Selain itu, tingkat redibilitas suatu advertorial juga lebih tinggi dibandingkan iklan. Namun dengan banyaknya advertorial yang diterima redaksi, tentualah kemampuan menulis PR bersaing disini. Untuk itu, penulisan yang baik, menarik, jujur, rapi, dan jelas, menjadi pertimbangan tersendiri bagi para jurnalis dalam memilih tulisan yang layak untuk dimuat.
Kini telah hadir era digital. Bukan berarti kemampuan menulis ditinggalkan. Situs web harus diisu dengan informasi-informasi penting perusahaan. PR memang dituntut untuk mampu membuat suatu tulisan yang baik. Tidak diragukan lagi bukan, betapa kemampuan menulisan bagi seorang PR sangat dibutuhkan.
Sumber : http://studyingcommunication.blogspot.com/2013/07/pentingnya-kemampuan-menulis-bagi.html
hahahaha
BalasHapus